Laporan : Dyt / Novita
TANGGERANG
BMPOS. ONLINE, 13 SEPTEMBER 2016, Ratusan pelajar Sekolah menengah Atas
sederajat di Kecamatan Teluknaga dan Kosambi, Kabupaten Tangerang, menggelar
deklarasi anti tawuran. Deklarasi yang bertujuan untuk menekan angka tawuran
pelajar itu, berlangsung di Lapangan Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang,
Banten, pada Sabtu 03 September 2016. Dalam deklarasi tersebut, para siswa
menyatakan komitmen menjunjung tinggi nama baik sekolah melalui deklarasi tersebut,
"Para pelajar yang mengucapkan deklarasi dan mereka melakukan
penandatanganan kesepakatan bersama di benner yang sudah kita sediakan,"
kata Kapolsek Teluknaga, AKP Supriyanto, Selasa (13/09/2016). Supriyanto
mengatakan, jika sewaktu-waktu oknum siswa dari sekolah-sekolah yang sudah
mendeklarasikan melakukan tindakan tawuran, akan ditindak sesuai dengan
Undang-undang Yang berlaku, "Fakta pelajar bersatu ini harus dijunjung
tinggi oleh para siswa, apabila masih ada siswa yang melakukan tawuran akan kita
tindak secara hukum," ujarnya. Arif (16) salah seorang siswa SMK Teluknaga
mengaku, sangat mendukung deklarasi tersebut. Pasalnya, tawuran saat ini bukan
lagi menjadi sesuatu yang keren, melainkan budaya kekerasan yang sudah harus
ditinggalkan. "Sekarang udah enggak zaman tawuran, kalau dulu kan enggak
tawuran enggak keren, tapi kalau sekarang tawuran malah norak," kata Arif.
Hal senada dikatakan RIO (16), siswa SMA Yadika 10 Kosambi ini menilai tawuran
bukan lagi melawan sekolah lain, melainkan melawan kebodohan dan unjuk diri
dengan prestasi. "Sekarang tawuran melawan kebodohan, kalau mau unjuk diri
dengan sekolah lain ya lewat prestasi," katanya.Sementara itu, Setya
Utami, salah seorang guru di SMA Yadika 10 Kosambi mengatakan, menanamkan
nilai-nilai agama dan moral terus dilakukan dengan tujuan agar para siswa
memahami tidak ada keuntungan yang diraih dari tawuran."Biar siswa sadar
bahwa tawuran hanya merugikan, terutama diri sendiri," jelasnya. ( ADV
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar