Selasa, 01 Oktober 2013

Kabupaten Bisa Laksanakan Kurikulum 2013 Secara Mandiri dengan Catatan

LAPORAN : DYT Jakarta ( 27/9-2013 ) Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik) Musliar Kasim, menyampaikan dua materi di luar ujian nasional pada penutupan konvensi UN, Jumat Kedua materi tersebut adalah kurikulum 2013 dan bantuan siswa miskin (BSM). Tentang kurikulum 2013 Musliar mengatakan, Kemdikbud membuka kesempatan kepada kabupaten/kota yang ingin melaksanakan kurikulum 2013 secara mandiri. Hal tersebut dikemukakan Musliar menanggapi banyaknya surat yang masuk ke kementerian dari kabupaten yang ingin melaksanakan kurikulum 2013 secara mandiri. “Yang ingin melaksanakan mandiri silahkan saja, tapi kami beri catatan di situ, kabupaten boleh melaksanakan mandiri asal tidak membebani orang tua,Saat ini terdapat 6.326 sekolah sasaran yang melaksanakan kurikulum 2013 dengan biaya dari pemerintah pusat. Guru-guru di sekolah-sekolah tersebut telah dilatih oleh instruktur nasional sebelum tahun pelajaran dimulai. Untuk itu bagi kabupaten yang ingin menerapkan kurikulum 2013 secara mandiri, guru-gurunya harus dilatih dari pelatih atau instruktur yang telah disiapkan. “Untuk buku dan pelatihan guru harus disediakan dari APBD kabupaten, tapi instruktur atau pelaksananya atau pelatihnya mesti pelatih yang sudah disiapkan, baik dari narsum atau instruktur nasional yang sudah ada,Sedangkan untuk BSM, Wamendik menghimbau kepada seluruh peserta konvensi UN yang terdiri dari pegiat di dunia pendidikan agar ikut menyosialisasikan BSM kepada masyarakat. Karena hingga 17 September, penyerapan dana BSM baru 21 persen. “Kita di Kemdikbud dan Kemenag mendapat alokasi BSM ini 16,5 juta anak. Hanya saja amat disayangkan daya serapnya sangat rendah,” kata Musliar. Pola penyaluran BSM tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun sebelumnya pendataan penerima BSM dilakukan oleh kepala sekolah untuk kemudian diteruskan ke dinas pendidikan di kabupaten dan pusat, maka tahun ini pemberian BSM dilakukan langsung kepada orang tua yang memiliki kartu penjaminan sosial (KPS). “Orang tua harus mendaftarkan anaknya kemana dia sekolah, apa di SD, SMP, atau SMA, dibawa KPS nya,” ujar mantan rektor Universitas Andalas ini Dari dana yang disiapkan Rp 7 triliun untuk BSM, baru lebih kurang Rp 2 triliun yang terserap. Padahal, jika BSM ini dapat tersalurkan dengan baik akan sangat membantu keluarga yang kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya, dan meningkatkan angka partisipasi kasar siswa yang bersekolah. “Karena APK saat ini terutama SMA masih rendah, 78 persen, (BSM) ini diharapkan dapat membantu mereka menyekolahkan anaknya ke sekolah yang mereka inginkan,” pungkasnya.

Banten Miliki Sebanyak 425.333,13 Hektar Lahan Sumber Daya Alam Hutbun

LAPORAN : DYT Serang ( 27-9/2013 ) Sumber Daya Alam (SDA) Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) di Banten mencapai 425.333,13 hektar, dengan rincian luas hutan 08.161,27 hektar dan luas kebun 217.171,86 hektar. Hal itu perlu dimanfaatkan dengan baik dan benar, guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Provinsi Banten, M. Yanuar mengatakan, SDA Hutbun perlu dimanfaatkan secara baik dan benar, tentunya dengan memfokuskan pembangunan terhadap rehabilitasi dan konservasi, peningkatan produksi, produktivitas dan nilai tambah serta pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan. “Selain itu juga perlu dilakukannya kombinasi sinergis, antara pembangunan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya sosial, dan sumber daya buatan. Keseluruhannya ditujukan untuk kelestarian fungsi dan manfaat hutan serta kebun dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat,Untuk itu Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, terus menyiapkan berbagai bibit dan benih unggl yang bersertifikat melalui Balai Perbenihan Tanaman Kehutan dan Perkebunan (BPTKP) Provinsi Banten.Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan produksi perkebunan dan kehutanan di Banten, Langkah tersebut merupakan salah satu bagian dari program revitalisasi perkebunan, dan program satu milyar pohon yang tengah digagas pemerintah pusat.Sejak tahun 2008 hingga 2013, BPTKP telah menyalurkan tidak kurang 750.000 bibit tanaman kehutanan maupun tanaman perkebunan ke seluruh wilayah Provinsi Banten,. Diungkapkan Yanuar, BPTKP Banten saat ini telah dilengkapi fasilitas laboratorium kultur jaringan. Sehingga sistem persemaian permanen, dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan perbenihan dan pembibitan.BPTKP juga telah menjalin kerja sama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam pengembangan perbenihan dan pemanfaatan sebagai tempat penelitian bagi mahasiswa bidang studi perkebunan dan kehutanan,” ujarnya. masih kata Yanuar. Hal itu perlu ditunjang dengan adanya peran bidang perbenihan tanaman, dalam menentukan keberhasilan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta hutan tanaman. Terutama penyediaan benih dan bibit secara tepat, yaitu tepat jenis, tepat lokasi, tepat jumlah, tepat mutu, tepat harga, dan tepat waktu. Penggunaan benih dan bibit yang tepat diiringi penerapan budidaya dan menejemen yang baik dapat meningkatkan hasil penanaman,” ungkapnya. …….

IKLAN UCAPAN WAFAT KETUA KONI PROVINSI BANTEN DISDIK PROVINSI BANTEN

Lporan;dyt

IKLAN UCAPAN HARI KESAKTIAN PANCASILA DISDIK PROVINSI BANTEN

LAPORAN ; DYT

Kemdikbud Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

LAPORAN : DYT Pancasila bagi bangsa Indonesia, bukan hanya sebagai dasar negara, namun juga ideologi, pandangan hidup, dan pemersatu, yang dirumuskan dari nilai-nilai luhur budaya bangsa. Sejarah mencatat berbagai usaha telah terjadi untuk mengganti Pancasila dengan ideologi atau nilai-nilai lain, salah staunya Gerakan 30 September 1965. Namun usaha tersebut tidak membawa perubahan karena kuatnya kesadaran dan pemahaman bangsa Indonesia akan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan upacara di tingkat nasional. Tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada tahun ini adalah “Wewujudkan Nilai-nilai Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa”. Direktur Jenderal Kebudayaan, Kacung Maridjan, yang bertindak sebagai Ketua Penyelenggara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila mengatakan, tema tersebut diambil karena secara substansi, orang yang memiliki kepribadian akan disegani dan dihormati orang lain. Hal itu pula yang diharapkan terjadi pada bangsa Indonesia dengan kepribadian yang berlandaskan Pancasila, yaitu dihormati dan disegani bangsa lain. “Pancasila itu tidak sekedar slogan, tetapi dipraktikkan. Pancasila akan sakti kalau Pancasila jadi kepribadian,” ujarnya saat jumpa pers Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Gedung E Kemdikbud, Jakarta, (27/7). Kacung menambahkan, dengan memperingati Hari Kesaktian Pancasila rutin setiap tahun, akan menjadi pengingat bagi kita bahwa kita sebagai bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai luhur yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai modern. Penyelenggaraan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi tanggung jawab Kemdikbud yang bekerja sama dengan seluruh instansi pemerintah serta BUMN. Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila akan berlangsung pada Selasa pagi, 1 Oktober 2013, di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Para peserta upacara dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari TNI dan Polri. Sedangkan kelompok kedua terdiri dari siswa SD, SMP, dan SMA terpilih, mahasiswa Universita Negeri Jakarta, perwakilan organisasi kepemudaan, serta Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta. Selain itu tamu undangan yang akan hadir di antaranya para pejabat tinggi negara, duta besar negara-negara sahabat, keluarga pahlawan revolusi, dan tamu khusus kenegaraan lainnya……….

Entri Populer 2013