Jumat, 08 Maret 2013

DISHUTBUN PROV. BANTEN ADAKAN TEMU USAHA PEMANFA ‘ATAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU ( HHBK ) TA 2013 DI HOTEL ABADI KOTA SERANG

Laporan: Dyt / Iroh Kegiatan pengembangan aneka usaha hasil hutan dan kebunan TA 2013 yang di tenggarai Dishutbun Prov. Banten pada 07 Maret 2013 bertempat di Hotel Abadi Kota Serang, mengemukakan salah satu upaya masalah serius yang dihadapi oleh industri pengolahan kayu /bambu di Indonesia, dimana saat ini adalah kekurangan bahan baku kayu/bambu yang di sebabkan pemanfaatan kayu / bambu hasil hutan tidak seimbang dengan percepatan pembangunan yang tengah di laksanakan di Provinsi Banten. Dalam upaya ini pmerintah Provinsi Banten berupaya menggalakan bagaimana bambu yang cepat tumbuh yang mempunyai daur relatif pendek ( 3 – 4 thn ) sudah dapat di kelola pemanfa’atanya dan mempunyai sumber daya alam yang cukup menjanjikan sebagai bahan kayu / bambu untuk pertukangan yang dapat dimanfaatkan secara cukup maksimal hasilnya oleh para pengusaha. Dishutbun Provinsi Banten dalam upayanya guna memberikan semangat kembali agar para pengusaha kayu / bambu di Provinsi Banten tetap dalam usahanya untuk mengembangkan kerajinan, mengadakan kegiatan dan mengundang para HHBK perwakilan Kab./ Kota sebanyak 60 orang, acara di buka Kadis Hutbun Provinsi Banten Yanuar di dampingi Kepala Bidang Pengusaha Hutan & Kebun H. Engkos , serta para nara sumber dari 1. PUS 2. Hudaya yang mengetengahkan materi arah kebijakan untuk para HHBK 3. Mudi dari pengusaha lebak mengetengahkan materi tentang Strategi upaya usaha Bambu dan kayu melinjo,Aren 4. Dari BRI yang menetengahakan materi tentang bagaimana mempersiapkan permodalan bagi pengusaha. Ditemui Pelaksana Kegiatan Kasi pemanfa’atan Usaha Dishutbun Prov. Banten Sugandjar mengatakan,” Kegiatan ini di laksanakan untuk memberikan semangat baru pada para peserta agar tetap berupaya berusaha tidak kekurangan bahan baku seperti kayu dan bambu, dan memberikan inisiatif penanaman kayu / bambu yang bisa di upayakan penanamanya dalam waktu seminimal mungkin hingga dapat di manfa’atkan, dimana kayu / bambu yang di tanam 3 s/d 4 tahun sudah bisa di manfa’atkan ini merupakan solusi yang dapat mengurangi beban kekurangan bahan olahan bahan baku menjadi setengah jadi dan menjadi bahan jadi sehingga mereka dapat terus mengembangkan usahanya, semoga keterangan para nara sumber yang kami hadirkan saat kegiatan ini berlangsung dapat dicerna dan di ambil secara positif ilmunya dan dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan usaha ke kedepan,,,,, jelas Sugandjar singkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer 2013